안녕하세요,,,중눈미입니다. 방압습니다.

8 Maret 2011

FF suju + SHINee | special for Wida Eonnie | white rose for you my girl | one shoot

Tittle : white roses for you my girl
Author : Dilla Nur’ais a.k.a Lee Dong Yoon
Genre : sad romance, brothersip
Cast :
~Wida Onnie a.k.a Jung Nun Mi
~Kim Kibum
~Kim Ryeowook
~Choi Minho a.k.a Kim Minho *mian marganya Minho aku ubah disini :D*
And other cast….


            “Hyung! Kau lihat kaosku tidak?” tanya Minho pada Kibum yang sedang membaca majalah. Kibum meletakkan majalah yang sedang ia baca dan menatap Minho datar.

            “emmm~ aku mengganggumu ya Hyung? Mianhae. Aku tanya Ryeowook Hyung saja.” kata Minho. Ia sudah hafal betul kalau Kibum sangat tidak suka jika ia diganggu saat sedang membaca dan tatapan datar Kibum tadi itu artinya dia kesal karena Minho mengganggunya.

            “Ryeowook Hyung!” seru Minho begitu ia sudah sampai di depan pintu kamar Ryeowook. “kau lihat kaosku?” tanya Minho dengan pertanyaan yang sama yang ia ajukan pada Kibum tadi.

            “kaosmu yang mana? Kaosmu kan banyak.” Ryeowook malah balik bertanya.

            “yang warna merah yang biasa kugunakan untuk bermain basket, kau lihat tidak Hyung?”

            Ryeowook menggeleng. “aku tidak lihat. Sudah tanya Kibum?”

            “Hyung! Hyung sendiri kan tahu kalau Kibum Hyung sudah serius membaca buku—atau mungkin majalah dan sebangsanya lah—dia tidak bisa diganggu, kau mau membuatku mati, hah? Tadi saja aku hampir mati dibuatnya.” Keluh Minho.

            Ryeowook tertawa. “hahaha, kasihan namdongsaengku ini. Ya sudah, coba cari kaosmu di tempat pakaian kotor.” Suruh Ryeowook.

            “mwoya? Aku mau memakainya sekarang Hyung! Kalau di tempat pakaian kotor itu artinya kaosku kan kotor?! Hyung ini bagaimana sih!” protes Minho kesal.

            Ryeowook mengangkat bahu. “seingatku kau baru memakai kaos itu kemarin dan akulah yang meletakkannya di tempat pakaian kotor. Kau yang bagaimana Minho!”

            Minho menepuk dahinya. “aigo~ aku lupa Hyung! Ottokhae Hyung? Aku mau memakainya!” keluh Minho seperti anak kecil.

            “YA! Minho-ya! kau kan bisa memakai kaos yang lain. Jangan merengek seperti bayi, sudah sana keluar aku mau tidur!” suruh Ryeowook sambil mendorong tubuh Minho keluar dari kamarnya.

Minho cemberut. Ia lalu berjalan ke ruang tamu dan melihat Kibum sedang membaca. Minho duduk di sebelah Kibum dengan wajah yang ditekuk.

“ada apa?” tanya Kibum lalu meletakkan majalah sport yang ia baca.

Minho menggeleng. “tidak ada apa-apa Hyung. Hanya….” Minho menggantungkan kalimatnya kemudian mengembuskan nafas berat. “…Ryeowook Hyung menyebalkan! Masa bajuku di taruh di tempat pakaian kotor, aku kan mau pakai!”

Kibum memukul kepala Minho dengan majalah yang sedang ia baca. “pabbo! Yang salah kau kenapa malah menyalahkan Ryeowook Hyung. Sudah tahu mau memakai kaos itu sekarang kenapa memakainya kemarin. Pabbo..” kata Kibum sambil tertawa.

“YA! sakit Hyung. Hyung, aku pinjam kaos dong.” Pinta Minho.

“shirreo! Aku tidak percaya kau bisa menjaga kaosku yang bagus-bagus itu. Sudah ya, aku mau tidur dulu.” Kata Kibum lalu beranjak ke kamarnya.

“huaaaaaa! Lalu aku pakai kaos apa dong?” gumam Minho frustasi.


====


Kim Ryeowook, Kim Kibum dan Kim Minho adalah Kakak beradik yang tinggal di sebuah rumah yang terletak di pusat kota Seoul. Orang tua mereka sudah meninggal saat Minho, adik terkecil mereka berusia 15 tahun.

Kim Ryeowook adalah kakak tertua. Ia sangat perhatian kepada kedua adiknya. Bagi Ryeowook kini hanya dialah yang dimiliki kedua adiknya. Ryeowook sangat menyayangi kedua adiknya.

Ryeowook paling sering menceramahi adik-adiknya kalau rumah berantakan dan Ryeowook paling anti melihat kedua adiknya tidak makan. Walaupun ia sibuk dengan pekerjaannya sebagai seorang asisten di sebuah perusahaan besar di Korea Ryeowook selalu menyempatkan waktu untuk membuatkan adik-adiknya makanan.

Ryeowook adalah ibu sekaligus ayah untuk kedua adik-adiknya.

Kim Kibum adalah anak kedua. Sifatnya agak dingin. Jarang tersenyum—tapi kalau sudah tersenyum semua orang akan meleleh melihat senyumannya. Kibum sangat menyayangi kakak dan adiknya.

Kibum sosok kakak dan adik yang sangat perhatian. Ia selalu memperhatikan adik dan kakaknya. Kibum adalah satu-satunya orang yang sangat mengerti Ryeowook dan Minho.

Kibum kini bekerja sebagai seorang pelayan di sebuah restoran yang bernama bonamana restoran. Tapi terkadang Kibum menjadi seorang relawan di sebuah yayasan tempat anak-anak yang terkena kanker di rawat dan diberi semangat untuk melawan penyakit mereka. Dan Kibum salah satu dari penyemangat itu. Kibum sangat menyayangi anak-anak pengidap kanker tersebut—yang rata-rata berusia 10-12 tahun. begitu juga dengan anak-anak itu, mereka sangat menyayangi Kibum karena Kibum sangat baik.

Kim Minho adalah anak terakhir. Sifatnya agak sedikit kekanak-kanakan dan manja kepada kedua kakaknya. Minho kini kuliah semester 2 di sebuah universitas yang ada di Seoul.

Minho suka sekali bermain bola dan dia hobi mengerjai kedua kakaknya terutama Ryeowook.


====


“Minho-ya! kau tidak kuliah? Cepat bangun!” seru Ryeowook yang keluar dari dapur sambil membawa sebuah spatula karena ia sedang memasak nasi goreng untuk mereka.

“Hyung, Minho tak mungkin bangun jika kau hanya meneriakinya seperti itu. Kau tahu kan kalau Minho itu raja tidur ia tak mungkin bangun dengan suara cemprengmu itu. Biar aku saja yang membangunkannya.” Kata Kibum lalu pergi ke kamar Minho.

“YA! Kibum-ah! Kau mengataiku apa tadi? Cempreng? Aku tidak cempreng tahu!” seru Ryeowook kesal, tapi Kibum tak mendengarnya karena ia sudah ada di depan kamar Minho yang terletak di lantai dua rumah mereka.

Ryeowook memajukan bibirnya lalu masuk ke dalam dapur untuk melanjutkan pekerjaannya yang tertunda tadi ; memasak.

“Minho-ya bangun!” seru Kibum sambil menggoyangkan tubuh Minho.

“5 menit lagi Hyung.” Kata Minho malas-malasan.

“kau tidak kuliah?” tanya Kibum.

“ne Hyung, 5 menit lagi..” gumam Minho.

Kibum menghembuskan nafas berat kemudian tersenyum licik. Ia mendekati bibirnya ke telinga Minho dan… “MINHO !!! BANGUUUUUN RUMAH KITA KEBAKARAAAAAAN!” teriaknya tepat di telinga Minho.

Bingo! Minho pun bangun dengan kondisi masih setengah sadar. “Hyung ppaliwa! Kkaja kita keluar!” seru Minho panik dan tentu saja membuat Kibum tertawa dengan keras.

“lho Hyung? Kenapa masih diam! Kkaja kita keluar! Ryeowook Hyung odiseyo?” Minho semakin panik dan Kibum tertawa semakin keras.

“Minho pabbo! Mau saja tertipu olehku! Sekarang cepat mandi dan berangkat ke kampusmu!” suruh Kibum sambil menepuk bahu Minho dan masih sedikit tertawa.

“Jadi…. Tidak ada kebakaran? YA Hyung! Kau ini membuatku panik saja! mana tadi aku mimpi indah sekali lagi. Dasar Hyung!!!” geram Minho kesal. Kibum malah tertawa keras mendengar geraman Minho.


****


“ada apa Kibum-ah?” tanya Ryeowook bingung melihat Kibum tertawa sampai wajahnya merah.

“Minho, namdongsaengmu itu sangat pabbo, Hyung.” Jawab Kibum masih tertawa.

“YA! dia namdongsaengmu juga!” seru Ryeowook sambil meletakkan nasi goreng di piring mereka masing-masing.

“aku tidak mau punya dongsaeng pabbo begitu.” Ucap Kibum, ia masih tertawa.

“YA! memangnya ada apa dengan Minho?”

“Hyung bisa tanya sendiri pada orangnya nanti. Haha..” Kibum lalu memakan nasi gorengnya.

“jangan tertawa sambil makan, kau bisa tersedak!” nasehat Ryeowook.

Kibum menghentikan tawanya. “ne Hyung.” Kata Kibum masih memikirkan kejadian tadi. Dasar Minho pabbo, batin Kibum geli.

“Huaaa~ aku lapar!” seru Minho yang tiba-tiba datang dan langsung menyambar sepiring nasi gorengnya.

“Nah, namdongsaeng Hyung yang pabbo ini sudah datang.” Kata Kibum tak bisa menahan tawanya.

“YA! aku tidak pabbo Hyung!” kata Minho kesal.

“memangnya ada apa denganmu sampai Kibum mengataimu pabbo?” tanya Ryeowook penasaran.

Akhirnya Minho pun menceritakan kejadian saat Kibum membangunkannya dan reaksi Ryeowook sama dengan Kibum. Ryeowook tertawa sampai wajahnya merah dan membuat Minho kesal, tentu saja.

“hahaha, Minho! Kau sangat polos.” Kata Ryeowook tak bisa menahan tawanya.

“YA! kenapa kalian berdua sekarang menertawaiku hah? Mentang-mentang aku maknae disini.” Ujar Minho sambil memajukan bibirnya.

“hahaha…” Kibum dan Ryeowook masih tertawa dan Minho masih kesal, tentu saja.


====


“selamat datang di bonamana restoran, ada yang bisa ku bantu?” tanya Kibum pada seorang pelanggan restoran tempat ia bekerja.

Pelanggan itu membuka buku menu, memilih makanan yang menurutnya enak. “aku pesan steak daging dan orange juice saja.” katanya menyebutkan nama makanan yang ia pesan.

“satu steak daging dan satu orange juice. Apakah anda ingin memesan dessert?” tanya Kibum lagi.

Pelanggan itu menggeleng. “itu saja dulu.”

“baiklah, saya permisi dulu. Pesanan anda akan datang 10 menit lagi, mohon di tunggu.” Kata Kibum ramah. Pelanggan itu hanya mengangguk dan Kibum pergi dari sana.

Kibum meletakkan kertas yang berisi pesanan pelanggan tadi pada seorang kasir dan kasir itu menyerahkannya ke koki yang ada di dapur. Kibum lalu berdiri di dekat kasir, menunggu pelanggan lain yang datang.

“sepertinya restoran kita cukup sepi sekarang.” Kata Yunho teman Kibum. Kibum mengangguk.

“ne Hyung, Hyung benar sekali. Emmm Hyung, apakah hari ini aku boleh pulang lebih awal lagi?” tanya Kibum.

“kau mau ke yayasan itu ya?” tanya Yunho yang sudah hafal kalau Kibum minta izin pulang lebih awal pasti Kibum akan ke yayasan anak-anak kanker itu.

Kibum hanya tersenyum malu. “kau tahu saja Hyung, boleh kan Hyung? Tidak masalah kalau gajiku di potong.”

“geurae, nanti akan kuberitahu bos Jaejoong.” Kata Yunho sambil tersenyum. Walaupun posisinya hanya sebagai kasir di restoran ini ternyata Yunho adalah teman dekat dari pemilik bonamana restoran ini jadi Kibum sering minta tolong Yunho untuk memintakan izin pada Jaejoong, dan Jaejoong dengan senang hati memberikan izin karena ia bangga memiliki anak buah seperti Kibum yang peduli kepada anak-anak pengidap kanker.

“gomawoyo Hyung, kau sangat membantuku!” kata Kibum senang.

“ne, ne.. sudah seharusnya aku membantu niat baikmu, lagipula Jaejoong juga tidak masalah kalau kau pulang lebih awal karena niatmu baik dia suka itu.” Kata Yunho.

Ting… suara bell yang menandakan bahwa pesanan pelanggan tadi sudah siap. Yunho segera mengambilnya dan memberikannya pada Kibum lalu Kibum mengantarkannya kepada pelanggan itu.

“ini pesanan anda Nona,” kata Kibum sambil menaruh pesanan pelanggan itu—yang ternyata adalah seorang gadis.

“kamsahamnida, mmm….” Nona itu tampak mencari sesuatu di seragam Kibum. “ah, Kibum-ssi. Kamsahamnida.” Katanya lagi setelah membaca name tag yang ada di seragam Kibum (ternyata yang ia cari name tag yang ada di seragam Kibum)

“ah~ cheonmaneyo Nona, selamat menikmati.” Kata Kibum ramah lalu segera pergi.

Nona itu tersenyum. “hmm.. sepertinya dia namja yang baik.”


====


“Ryeowook-ssi, kata Dong Yoon kau memanggilku ya?” tanya Nun Mi, rekan kerja Ryeowook.

*Onnie, mian aku masuk di ff ini :D habis bingung mau pake cameo siapa, aku aja deh jadi cameonya :D*

“ahh~ iya Nun Mi-ssi, aku ingin menyerahkan ini padamu. Tuan Son ingin kau segera mengantar ini ke perusahaan junior.” Jelas Ryeowook sambil menyerahkan beberapa lembar kertas pada Nun Mi.

“ah, jeoseumnida. Akan segera ku kirim. Ada lagi Ryeowook-ssi?”

Ryeowook tersenyum malu. “kalau bisa nanti siang kita makan siang bersama, ottokhae? Dan jangan memanggilku dengan panggilan formal begitu, panggil Ryeowook saja.” kata Ryeowook.

Pipi Nun Mi memerah. “Ah~ geurae Ryeowook-ssi emmm maksudku Ryeowook. Kalau tidak ada lagi yang bisa kubantu aku mau bekerja dulu. Annyeong…”

“ne, annyeong…”


====


“Nun Mi, kau mau makan dimana?” tanya Ryeowook saat Nun Mi menerima ajakannya untuk makan siang bersama.

“bagaimana kalau di bonamana restoran saja?”

“bonamana restoran? Hmm… geurae..” Ryeowook langsung membukakan Nun Mi pintu mobilnya saat mereka sudah sampai di depan mobil Ryeowook.

“gomawo Ryeowook-ssi emm maksudku Ryeowook…” kata Nun Mi sambil tersenyum.

Ryeowook tertawa lalu segera menuju bangku pengemudi dan menyalakan mesin mobil lalu menjalankan mobilnya ke bonamana restoran.

Bonamana restoran…

Ryeowook membukakan pintu untuk Nun Mi saat mereka sudah sampai di bonamana restoran. Nun Mi hanya tersenyum malu atas perlakuan Ryeowook padanya.

Mereka berdua lalu masuk ke dalam bonamana restoran. Begitu masuk Ryeowook langsung mencari-cari keberadaan Kibum karena adiknya bekerja disana. Namun nihil Ryeowook tak menemukan Kibum juga.

“annyeong haseyo Ryeowook-ssi, lama tak bertemu.” Sapa Jae Joong begitu melihat Ryeowook masuk ke dalam restoran miliknya.

“Jae Joong Hyung! Ah~ jangan formal begitu padaku. Lama tak bertemu juga Hyung.” Balas Ryeowook.

“kau kan sekarang sudah bekerja di perusahaan besar jadi sudah sepantasnya aku memanggilmu dengan sebutan Ryeowook-ssi..” kata Jae Joong sambil tesenyum.

“aku hanya menjabat sebagai asisten Hyung bukan general manager. Sudahlah jangan memanggilku formal begitu, aku kan namdongsaengmu Hyung.”

“terserah kau saja lah. Kenapa kau berdiri disini? Sana ajak yeojachingumu duduk.” Suruh Jae Joong sambil tersenyum nakal.

“Hyung! Dia bukan yeojachinguku—“

“—ah aku tahu, calon yeojachingumu ya? arraseo Wookie-ah. Sana ambil tempat duduk..” potong Jae Joong cepat.

“Hyung, Kibum odiseyo (dimana) ?” tanya Ryeowook yang sejak tadi tidak melihat Kibum.

“Kibum? Seperti biasa, dia ke yayasan itu lagi. Ppali Wookie-ah ambil tempat duduk! Jangan membiarkan teman kencanmu itu berdiri seperti itu!” seru Jae Joong kemudian tersenyum nakal pada Nun Mi, sedangkan Nun Mi hanya tersenyum malu.

“Hyung~ dasar kau ini..” Ryeowook lalu mengajak Nun Mi duduk di salah satu tempat duduk yang ada di restoran itu.

“Kibum itu, saudaramu ya? Hyung atau namdongsaengmu?” tanya Nun Mi membuka obrolan.

“dia namdongsaengku. Waeyo? Kau mengenalnya?” Ryeowook balik bertanya.

Nun Mi menggeleng. “hanya pernah bertemu dengannya sekali saja, di restoran ini.” jawab Nun Mi.

“jadi kau ingin ke restoran ini karena ingin bertemu Kibum, iya?” tanya Ryeowook, mmm tidak. Lebih tepatnya menyelidiki.

“Mmm~ anniya, aku… aku hanya..” Nun Mi agak gugup. “aku suka makanan di restoran ini, sangat lezat.” Jawab Nun Mi sekenanya.

“jinjjaeyo? Tidak mau bertemu dengan adikku yang tampan itu?” goda Ryeowook.

“Mmm~ yaa sedikit sebenarnya karena dia sangat ramah, seperti Hyungnya..” kata Nun Mi sambil tersenyum.

“aku? Aku ramah? Jinjjaeyo?”

Nun Mi mengangguk. “sangat ramah malah..”


====


“annyeong dongsaengdeul, hari ini aku datang lagi.” Sapa Kibum pada anak-anak di yayasan kanker anak-anak itu.

Anak-anak itu lalu segera berlari dan memeluk Kibum. Kibum hanya tersenyum sambil membalas pelukan mereka satu persatu dan menciumi pipi mereka satu persatu.

“Oppa, kami merindukanmu…”

“iya Hyung, kami merindukanmu…”

“aku malah sangaaaaaaaaaat merindukanmu!”

Seru anak-anak itu. Kibum balas tersenyum manis. “nado dongsaengie, nado bogossipeo..” katanya tak lupa dengan senyumannya itu.

“Oppa bawa apa?” tanya seorang gadis manis. Ia sangat manis, sayang ia mengidap kanker otak sejak umurnya 5 tahun dan sekarang ia berumur 10 tahun.

“Oppa bawa es krim untuk kalian. Kalian suka kan?” tanya Kibum sambil membuka kantung plastik berisi beberapa es krim.

“uaaaaaaaah~ kami sangat suka Oppa!” seru mereka semua lalu mengambil es krim yang diberikan Kibum dan memakannya dengan lahap sekali.

Tapi salah seorang gadis tak memakan es krimnya, ia hanya menatap es krim itu dengan sedih. Kibum mendekatinya.

“kau kenapa?” tanya Kibum ramah.

“aku… aku hanya berpikir, apakah besok aku akan bisa memakan es krim ini?” jawab anak itu, ia menghela nafas berat.

“mmm~ waeyo?”

“karena setiap hari aku selalu takut kalau aku tidak bisa menghirup udara lagi. Aku takut aku akan pergi, dan sekarang aku takut apakah besok aku bisa memakan es krim atau tidak..” jawab gadis kecil itu lirih.

Kibum terdiam. Ia tidak menyangka seorang gadis kecil mempunyai pikiran yang sangat dewasa. Kibum membelai lembut rambut gadis kecil itu. “Jika kau percaya kau bisa memakan es krim lagi besok dan besoknya lagi, pasti kau akan bisa memakannya. Tuhan akan menyembuhkanmu..”

“benarkah?”

Kibum mengangguk. “Tuhan itu baik, ia tidak akan membiarkan seorang gadis kecil sepertimu bersedih. Sekarang makanlah dan besok kau masih bisa menikmati lezatnya es krim.” Kibum membukakan es krim gadis kecil itu dan menyerahkannya pada gadis kecil itu.

Gadis kecil itu menerima es krim dari Kibum sambil tersenyum. “gomapta Oppa..”

Kibum tersenyum lagi dan berjalan ke sudut ruangan. Disana sudah ada ibu kepala yayasan tersebut.

“Kibum-ssi terima kasih anda telah menyempatkan diri berkunjung ke yayasan ini. kami sangat berterima kasih karena anda sudah membuat anak-anak menjadi bahagia.” Ucap ibu kepala tersebut.

“sudah seharusnya saya melakukan hal seperti ini karena berbagi kepada sesama sudah seharusnya dilakukan oleh semua orang kan?” Kibum tersenyum lalu menatap anak-anak pengidap kanker yang sedang menikmati es krim darinya.

Hanya karena sebuah es krim mereka bisa bahagia, batin Kibum. Tuhan, sembuhkan mereka, anak sekecil itu sudah mendapat cobaan penyakit yang mematikan.


====


“Minho, kau sedang apa?” tanya Kibum saat melihat Minho sedang serius di depan komputernya.

“aku sedang menyelesaikan tugas kuliahku Hyung, kau sudah pulang kerja? Kenapa cepat?” tanya Minho tanpa mengalihkan perhatiannya sedikitpun dari layar komputernya.

“aku izin pulang cepat.” Jawab Kibum lalu merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur Minho. “aku jadi rindu masa-masa kuliah.” Gumam Kibum.

Minho memutar kursinya sehingga posisinya berhadapan dengan Kibum. “kau merindukannya? Baru kali ini aku mendengar bahwa ada yang merindukan masa-masa kuliah. Hyung tahu? masa-masa kuliah sangat menyeramkan! Tugas, dosen yang err… susah dijelaskan.” Kata Minho sambil menatap kakaknya dengan penuh arti.

Kibum cekikikan mendengar perkataan Minho lalu memukul Minho dengan bantalnya. “kau saja yang malas. Sudah belajar yang baik. Aku mau keluar dulu.” Kata Kibum.

“kemana Hyung? Aku sendirian dong.”

Satu jitakan mendarat mulus di kepala Minho. “dasar manja!”


====


“Annyeong~” sapa seseorang. Kibum menoleh dan langsung tersenyum, ia merasa tak asing dengan orang itu—seorang gadis.

“annyeong Noona~” balasnya.

“Jangan panggil aku Noona, apakah aku terlihat setua itu?” candanya.

“Joesong hamnida, mollayo~”

“gwenchana~ jeoneun Jung Nun Mi imnida..” kata gadis yang bernama Nun Mi.

“jeoneun—“

“—Kim Kibum, benar kan?” potong Nun Mi cepat.

Kibum mengerutkan dahinya. “Darimana kau tahu namaku?” tanya Kibum. Bingung.

“tag name-mu. Kau pelayan di bonamana restoran kan?”

Kibum tersenyum kemudian mengangguk. “Hmm… sepertinya wajahmu tidak asing untukku, apakah kita pernah bertemu sebelumnya? Sebelum di restoran?”

Nun Mi mengangkat bahu. “mollayo~ mungkin pernah. Tapi aku tidak ingat.”

Kibum manggut-manggut. “Nun Mi-ssi, aku harus pulang. Sudah sore, annyeonghi..” kata Kibum lalu berjalan pulang.

Nun Mi tersenyum. Ternyata dugaannya benar, Kibum memang ramah.


====


“Nun Mi-ssi, kita bertemu lagi. Sedang apa kau disini?” tanya Kibum saat ia bertemu dengan Nun Mi di sebuah toko bunga.


“Ah~ Kibum-ssi. Aku sedang mencari bibit mawar putih.” Jawab Nun Mi.

“Kau suka bunga?”

“Hmmm… aku suka mawar lebih tepatnya.” Jawab Nun Mi sambil tersenyum.

“mawar? Mawar apa yang paling kau suka?” Kibum merasa menemukan obrolan yang pas untuk di obrolkan dengan Nun Mi.

“semua jenis mawar. Tapi aku lebih suka mawar merah dan putih.”

“Mawar merah adalah tanda cinta, sedangkan mawar putih tanda apa? Aku kurang tahu tentang mawar.” Kata Kibum sambil memerhatikan setangkai mawar putih yang ada di dekatnya.

Nun Mi mengambil setangkai mawar putih yang ada di dekat Kibum kemudian mendekatkan mawar itu ke hidungnya dan menghirup wangi mawar putih tersebut. “mawar putih sebenarnya mempunyai arti yang sangat sederhana, kesucian..”

Kibum mengambil setangkai mawar putih itu dari tangan Nun Mi. “kesucian. Ternyata setiap warna pada mawar mempunyai banyak arti. Yang kutahu hanya mawar merah yang berarti tanda cinta.”

“mawar merah memang berarti tanda cinta. Tapi menurutku, akan lebih romantis jika seorang namja mengatakan cinta pada seorang yeoja dengan mawar putih karena itu berarti namja itu tulus mencintai si yeoja. Selain suci mawar putih mempunyai arti ketulusan..” kata Nun Mi pelan.

Kibum tersenyum manis. Nun Mi, gadis yang benar-benar tidak terduga. “Kau benar..”


====


“jeosong hamnida..” kata Minho saat ia menabrak seorang gadis dengan skateboardnya. Gadis itu segera berdiri dan tersenyum.

“gwenchanayo..” katanya pelan.

“ada yang luka Noona?” tanya Minho panik.

Noona itu menggeleng. “Tidak ada, jangan khawatir. Aku baik-baik saja.” ucapnya meyakinkan Minho. Minho menghela nafas lega.

“syukurlah..”

“aku permisi dulu. Aku sedang buru-buru..” ucap Noona itu lagi dan pergi. Minho hanya menatap Noona itu sampai ia menghilang dari pandangan Minho. Minho tersenyum sendiri. Sedetik kemudian Minho menepuk dahinya.

“aku lupa menanyakan nama Noona itu! Aigo.. Minho babo..”


====


“HYUNG !” Minho membuka pintu rumah dengan kasar dan cepat-cepat berlari ke kamar Kibum—atau Ryeowook jika Kibum tidak ada.

“YA! Minho-ya! bisa tidak kau pelan-pelan?! Ada apa?” tanya Kibum saat melihat Minho seperti orang yang kesurupan.

Minho nyengir kuda lalu duduk di ujung tempat tidur Kibum. “Hyung! Dengar.. sepertinya adikmu ini sedang…” Minho menggantungkan kalimatnya. Ia tersenyum sendiri.

Kibum duduk di kursi yang ada di depan meja belajarnya. “sedang apa apa? Sedang mendapat nilai jelek? Sepertinya kau harus bersiap-siap mendapat omelan dari Ryeowook Hyung..” kata Kibum cuek, ia menyalakan komputernya.

“anniya Hyung. Dengarkan aku..” Minho merengek seperti anak kecil.

“aku mendengarmu Minho. Jangan merengek.” Kata Kibum datar tanpa mengalihkan perhatiannya dari layar komputer.

“geurae. Hyung, apa kau pernah mendengar falling in love at the first sight?” tanya Minho. Kibum terdiam, ia memutar kursinya sehingga ia menghadap Minho sekarang.

“mworago?”

“falling in love at the first sight. Hyung pernah mendengarnya kan? Masa Hyung tidak pernah mendengarnya.”

Kibum membuang nafas berat. “aku tidak bilang kan kalau aku tidak pernah mendengarnya. Ada apa dengan falling in love at the first sight? Kau sedang mengalaminya?” tanya Kibum bercanda. Dan disambut dengan anggukan Minho. Kibum terlonjak kaget.

“ne, aku sedang mengalaminya. Hyung percaya dengan cinta pada pandangan pertama?” tanya Minho, sekarang ia tampak serius.

Kibum menggeleng. “aku tidak percaya.” jawabnya dingin.

“wae?”

“karena aku tidak percaya. itu sangat mudah Minho, jika kau tidak percaya akan suatu hal sekali saja, kau tidak akan mempercayainya selamanya.” Kata Kibum pelan. Ia teringat pada seseorang.

“kenapa motto-mu sangat menakutkan Hyung?” tanya Minho. Kibum mengerutkan dahi. “sekali tidak percaya akan selamanya tidak percaya. itu kedengaran sangat menakutkan.” Lanjut Minho.

Kibum tertawa pelan. “ceritakan siapa yeoja yang membuatmu jatuh cinta pada pandangan pertama itu.” Suruh Kibum.

Minho tersenyum malu. “aku tidak tahu namanya, tadi aku menabraknya saat naik skateboard dan dia terjatuh. Dan saat itu aku pikir aku jatuh cinta dengannya.” Cerita Minho.

“sesederhana itu?” tanya Kibum bingung. Minho mengangguk sambil tersenyum bangga. Kibum melempar Minho dengan bantalnya.

“dasar anak kecil!”


====


“Hari minggu besok bagaimana kalau kita jalan-jalan?” tanya Ryeowook pada kedua adiknya saat makan malam.

“boleh saja. memangnya Hyung mau mengajak kami kemana?” tanya Kibum sambil meminum segelas jus jeruk.

“lotte world? Ottokhae?” tanya Ryeowook. Minho dan Kibum mengangguk. “Apa aku boleh membawa teman yeojaku?” lanjut Ryeowook.

Kibum tersedak jusnya sementara Minho menatap Ryeowook tak percaya.

“mworago?” tanya Minho dan Kibum bersamaan. Mereka saling tatap lalu tertawa. Sementara Ryeowook hanya tersenyum malu.

“YA! kalian ini senang sekali menggodaku!” seru Ryeowook. Minho dan Kibum masih tertawa.

“aku tidak menyangka Hyung, kau punyaaaaaaaa…. Teman yeoja! Apakah dia yeojachingumu?” tanya Kibum sementara Minho masih tertawa.

“bukan. Tapi….. calon.” Jawab Ryeowook dan membuat Kibum serta Minho bertanya dengan serempak.

“istri?”

“aku harap..” kata Ryeowook sambil tersenyum misterius.


====


Hari minggu, Lotte World…

Begitu turun dari mobil Kibum langsung asyik dengan ponselnya sementara Minho asyik dengan PSPnya dan Ryeowook tampak mencari seseorang. Ryeowook bilang “teman” perempuannya itu sudah menunggu di Lotte World.

“Nun Mi!” seru Ryeowook saat melihat sosok “teman” perempuannya itu.

Begitu mendengar nama “Nun Mi” Kibum mengalihkan perhatiannya dari ponselnya. “Kau!” seru Kibum saat melihat “teman” perempuan Ryeowook itu.

“Kau?” Nun Mi juga ikut bingung. Mendengar keributan yang terjadi Minho mengalihkan perhatiannya dari PSPnya dan….

“NOONA?!” serunya.

“Kalian bertiga sudah saling kenal?” tanya Ryeowook bingung. Kibum, Minho dan Nun Mi mengangguk.

“aku tidak menyangka akan bertemu dengan Noona sekarang, jadi nama Noona, Nun Mi ya? Noona temannya Ryeowook Hyung?” tanya Minho sok akrab.

Nun Mi mengangguk. “Lebih tepatnya rekan kerja,”

“kalau begitu ngobrolnya sambil jalan saja.” ajak Ryeowook. Minho langsung berjalan di dekat Nun Mi sementara Ryeowook di sebelah Minho, dan Kibum… ia berjalan cuek di belakang mereka bertiga.

====


“ini kejutan yang sangat menyenangkan,” Ryeowook memulai obrolan saat makan malam. Kibum dan Minho menatap Ryeowook dengan tatapan bingung.

“kejutan yang menyenangkan? Maksud Hyung?” tanya Minho bingung.

“Ternyata kalian sudah mengenal calon kakak ipar kalian, aku jadi tidak perlu susah-susah mengenalkannya,” jawab Ryeowook sambil menusuk sepotong sosis.

“mworago?” Minho tampak terkejut, sementara Kibum agak terkejut tapi ia tidak terlalu memperlihatkan sisi “terkejutnya” ia lebih memilih diam sambil menyaksikan “pertarungan” yang akan terjadi antara Ryeowook dan Minho.

“calon kakak iparmu Minho-ya, ada yang salah?” tanya Ryeowook polos.

“Hyung! Aku juga menyukai Nun Mi Noona!” teriak Minho.

Ryeowook sangat terkejut, Kibum hanya menatap dingin kakak dan adiknya, ia sudah tahu ujungnya akan seperti ini. Kibum pun berdiri kemudian menatap Ryeowook dan Minho bergantian.

“aku sudah kenyang, aku mau ke kamar dulu. Kalau masalah beres-beres meja makan panggil saja aku,” ujar Kibum yang tahu jadwal merapikan meja makan dan mencuci piring hari ini adalah gilirannya.

Kibum berjalan menuju kamarnya tanpa memperdulikan Ryeowook dan Minho.

Hyung, Minho, apa kalian tidak sadar? Kalau aku juga menyukai Nun Mi. apa aku harus mengalah juga? Kenapa harus selalu aku yang mengalah? Batin Kibum.

Ia jadi ingat kejadian beberapa kejadian dimana selalu ia yang mengalah. Minho yang manja dan kekanak-kanakan memaksa ia mengalah jika Minho menginginkan sebuah barang yang Kibum inginkan juga. Dan Ryeowook, walaupun ia kakak, Ryeowook juga sering memaksa Kibum mengalah padanya.

Selalu saja Kibum yang mengalah. Kali ini, apakah Kibum harus mengalah juga? Demi Ryeowook dan Minho?


====

Seminggu kemudian…

“Nun Mi-ssi? Sedang apa kau disini?” tanya Kibum kaget saat melihat Nun Mi ada di yayasan anak-anak kanker yang sedang ia kunjungi sekarang.

“ah Kibum-ssi, aku sedang melihat-lihat saja kebetulan di kantorku akan diadakan acara bazar amal dan uangnya akan kami sumbangkan ke beberapa panti asuhan dan yayasan ini,” jawab Nun Mi. “kau sering kesini Kibum-ssi?”

“iya, setiap hari aku selalu kesini,”

“bagaimana dengan pekerjaanmu di restoran?”

“aku kadang pulang lebih awal kalau aku dapat shift pagi sampai sore, tapi kalau aku dapat shift malam, paginya aku kesini.” Jawab Kibum sambil tersenyum.

“aku tidak menyangka,” gumam Nun Mi pelan. “kau ternyata orang yang sangat baik hati,” sambungnya sambil tersenyum.

Kibum ikut tersenyum. Ia merasa detak jantungnya dua kali lebih cepat dari biasanya, karena senyum Nun Mi. “kau bisa saja, masih suka mawar?” tanya Kibum mengganti topic pembicaraan.

“tentu saja,” jawab Nun Mi cepat. “aku akan selalu menyukai mawar, karena mereka indah,” lanjutnya.

Kibum tersenyum. Saat itu angin datang dan membuat rambut Nun Mi berantakan. Dengan lembut Kibum merapikan rambut Nun Mi dan menyisipkannya ke telinga Nun Mi.

“nah, sekarang kau tampak cantik kan?” kata Kibum pelan. Dan sukses membuat Nun Mi deg-degan, ia merasa jantungnya seratus kali lebih cepat dari biasanya.

“g-gomawo Kibum-ssi,”

“Jangan seresmi itu padaku, kita teman kan?” Kibum memberikan jari kelingkingnya pada Nun Mi, Nun Mi hanya menatap bingung. Kibum lalu menarik lembut tangan Nun Mi dan mengaitkan jari kelingking Nun Mi dengan jari kelingingnya.

“chingu,” kata Kibum lagi. Walaupun aku berharap hubungan kita lebih dari teman, Nun Mi, batin Kibum. Ia tersenyum, manis sekali.


=====


“aku menyukaimu Nun Mi,” kata Ryeowook saat Nun Mi dan dirinya sedang makan di sebuah restoran yang letaknya tak jauh dari kantor.

“mworago?” Nun Mi yang sedang memotong steaknya terkejut saat Ryeowook mengatakan perasaannya.

Ryeowook menggenggam tangan Nun Mi hangat. “aku serius Nun Mi-ah, aku menyukaimu,” ucap Ryeowook.

Perlahan Nun Mi melepaskan genggaman Ryeowook. Ia tersenyum tipis. “mianhae Ryeowook-ah, aku…. Aku... aku tidak bisa membalas perasaanmu, aku…”

Ryeowook tersenyum manis walaupun di dalam hatinya ia merasa sakit sekali. “gwenchana, arraseo..”

“Ryeowook-ah, kau…kau tidak marah kan?”

Ryeowook tersenyum. “Anni, aku malah merasa lebih lega karena sudah mengatakan hal ini padamu. Kalau aku boleh tahu kenapa kau… yah, kurasa kau tahu maksudku,”

“aku menyukai orang lain,”


====


“Hyung~” Minho duduk di tempat tidur Kibum sedangkan Kibum sedang membaca buku di meja belajarnya.

“mwo?” sahut Kibum cuek.

“Nun Mi Noona menolakku, ottokhae Hyung?” tanya Minho bingung. Ia menggembungkan pipinya, imut sekali.

Kibum meletakkan bukunya dan menatap Minho dengan datar. “ottokhae? Maksudmu? Bagaimana apanya?”

“ya…. kau kan tahu Hyung aku tidak pernah menyatakan perasaanku pada seorang yeoja dan yah aku pertama kali ditolak dan menyatakan perasaan pada seorang yeoja jadi aku bingung harus bersikap bagaimana,” jelas Minho.

Kibum tertawa. “kau pikir aku pernah menyatakan perasaanku pada seorang yeoja?”

“jadi…. Kau tidak pernah melakukannya?”

“bukan tidak pernah, tapi belum pernah. Hmm… menurutku sebentar lagi pertama kali—mungkin,”

Minho tersenyum evil. “Jadi, ada seorang yeoja yang kau sukai? Nugu Hyung? Nugu? Beritahu aku,” pinta Minho.

“aku punya sebuah pertanyaan untukmu, dan kau harus menjawabnya dengan jujur. Arraseo?”

Minho tampak berfikir kemudian ia mengangguk. “Ne, arraseo.”

“apa yang akan kau lakukan jika temanmu—atau bisa juga saudaramu—menyukai seorang yeoja yang kau sukai? Dan yeoja itu menyukai teman atau saudaramu itu.” Tanya Kibum.

Minho mengerutkan dahi. “Kurasa pertanyaan itu terdengar familiar. Hmm… kalau aku tidak masalah karena yeoja itu menyukai teman atau saudaraku itu, karena bagiku kebahagiaannya lebih penting. Jika dia bahagia aku akan bahagia, bukankah itu namanya cinta sejati?”

Kibum mengacak rambut Minho. “ternyata adikku sudah besar ya,”

“YA! kalian sedang membicarakan apa?” tiba-tiba Ryeowook masuk ke dalam kamar Kibum dan ikut bergabung dengan kedua adiknya.

“Hyung! Coba tebak apa yang sudah terjadi hari ini?” tanya Minho antusias pada Ryeowook.

“apa?”

“namdongsaengmu ini sudah dewasa ternyata Hyung,” potong Kibum sebelum Minho sempat berbicara.

“YA! aku kan namdongsaengmu juga Hyung!” seru Minho.

“sudah, sudah. Jangan bertengkar. Minho-ya, apa yang terjadi hari ini?” tanya Ryeowook penasaran.

“aku menyatakan perasaanku pada Nun Mi Noona!” jawab Minho sambil tersenyum lebar.

“jinjja? Lalu apa yang Nun Mi katakan? Dia menerimamu?”

Minho menggeleng. “anni..”

“kau senasib denganku,” kata Ryeowook sambil menepuk bahu Minho.

“jadi Hyung menyatakan perasaan Hyung pada Nun Mi?” tanya Kibum. Ryeowook tersenyum malu kemudian mengangguk. “dan dia menolakmu?” tambah Kibum. Ryeowook mengangguk.

“sekarang giliranmu Hyung!” seru Minho. Kibum mengerutkan dahi.

“apa maksudmu?”

“bukankah Hyung menyukai Nun Mi Noona juga? Sekarang giliran Hyung yang menyatakan perasaan Hyung pada Nun Mi Noona, kami tidak masalah jika Nun Mi Noona menerimamu sebagai namjachingunya. Iya kan Hyung?” Minho menyenggol Ryeowook, Ryeowook hanya mengangguk.

Kibum tersenyum rahasia. “geurae,”


====


Nun Mi menemukan secarik kertas di mejanya. Gadis itu segera membaca tulisan yang ada di kertas tersebut.

‘temui aku di taman EverLastingFriend, maka kau akan mendapatkan banyak kejutan’

Nun Mi segera bergegas menuju taman EverLastingFriend yang memang letaknya tak jauh dari rumahnya.

Baru saja keluar dari rumahnya Nun Mi mendapat sebuah kejutan. Seorang anak kecil memberikan Nun Mi setangkai mawar putih. Dan anak itu langsung pergi begitu saja.

Nun Mi pun membawa bunga itu dan berjalan lagi menuju taman EverLastingFriend.

Di jalan, Nun Mi mendapat kejutan lagi. Ia mendapat 5 tangkai mawar putih dari seorang wanita muda yang manis. Dan sama seperti anak kecil tadi, wanita itu langsung pergi.

Apa hari ini adalah hari bagi mawar putih ya? batin Nun Mi.

Tidak memperdulikan rasa penasaran tentang mawar putih yang ia dapatkan dari orang yang tidak ia kenal Nun Mi berjalan lagi menuju taman EverLastingFriend.

Lagi-lagi Nun Mi mendapatkan 6 tangkai mawar putih dari seorang kakek. Nun Mi semakin bingung. Ada apa ini sebenarnya?

Dan sampailah Nun Mi di taman EverLastingFriend dan ia mendapat sebuah mawar putih lagi. 13 tangkai mawar kini sudah ada di tangan Nun Mi.

“Nun Mi-ah..”

Tiba-tiba Kibum muncul dengan memakai kemeja putih polos dan celana jeans berwarna hitam. Ia tersenyum. Manis sekali.

“Kau pernah bilang padaku kan? Kalau kau ingin seorang namja menyatakan perasaan padamu dengan mawar putih? Sekarang keinginan itu akan menjadi kenyataan.” Ucap Kibum lagi-lagi dengan senyumnya yang killer itu.

“maksudmu?”

“setelah menolak kedua saudaraku apakah kau akan tega menolakku?” tanya Kibum—masih tersenyum.

Wajah Nun Mi memerah, ia merasakan wajahnya memanas dan jantungnya berdetak dua kali lebih cepat. “Kibum-ah,”

“sejak pertama kali aku bertemu denganmu—mungkin kau tidak sadar kalau kita sudah pernah bertemu sebelum pertemuan di restoran—aku merasakan sesuatu yang agak beda. Aku tidak tahu apa itu yang pasti perasaan yang nyaman dan hangat. Sejak itu aku sering memerhatikanmu.

“kau ingat namja yang kau tabrak saat di perpustakaan kota? Itu aku, sejak itu aku mulai memerhatikanmu. Kau pasti tidak sadar kan?” tanya Kibum.

“perpustakaan kota? Aigo Kibum-ah, itu kan sudah lama sekali sudah…”

“4 tahun. ya… memang sudah lama sekali. Dan selama 4 tahun ini aku memerhatikanmu..” potong Kibum.

“selama 4 tahun memerhatikanku? Aigo~ Kibum-ah.” Nun Mi tersenyum malu. Kibum memegang kedua tangan Nun Mi.

“Nun Mi-ah. Saranghae. Apakah kau mau menjadi yeojachinguku? Percaya padaku, aku akan menjagamu. Mawar putih ini akan menjadi lambing bahwa cintaku sangat tulus padamu, dan aku tidak akan mengecewakanmu Nun Mi-ah, sungguh.” ucap Kibum tulus.

Rasanya Nun Mi ingin menangis, ia langsung memeluk Kibum dan dibalas dengan pelukan hangat oleh Kibum. “geurom Kibum-ah, nado saranghae. Neomu saranghae Kibum-ah..”

Kibum mencium puncak kepala Nun Mi. “gomawo Nun Mi-ah, gomawo…”

~END~

# KAMSAHAMNIDA BUAT NAEGA YEODONGSAENG Ahadilla Nur'ais Bl YANG UDAH MAU BIKININ EONNI FANFICTION INI PLUS YEOBO N NAMDONGSAENG Q.... ^^ #

Tidak ada komentar:

Posting Komentar